Jumat, 09 Oktober 2009

DPR

Karya Nyata Untuk Bangsa Apa Harus Lewat DPR

Demam Pilkada, Pemilu 2009 , KPU, Daftar Caleg, DRP, DPRD, memaksa saya menulis Karya Nyata Untuk Bangsa Apa Harus Lewat DPR. Perhatikan saat ini Korupsi DPR, Korupsi Pejabat, Skandal Pornografi, Tawuran Antar pendukung Partai, Tidak Mau menerima Kekalahan, Pembakaran dan pengrusakan fasilitas umum, Kekerasan Demokrasi, dan banyak Kisah sedih lainnya yang diakibatkan oleh politik kekerasan, salah memaknai demokrasi. Demokarasi identik dengan kekuasaan, Kekerasan dan tidak mau kalah, menang sendiri. Para petani, rakyat miskin, pengangguran, Krisis BBM, Krisis Beras jadi bahan baku iklan kampaye yang sering diumbar.

Saya tetap mendukung bagi caleg yang memang ingin serius memikirkan bangsa, diatas kepentingan pribadi dan golongan, tapi ingatlah apa anda siap, apa nafsu anda juga siap, tidak mudah menolak uang cash ratusan juta dalam amplop, apa anda hanya ingin dapat duit besar, ingin dapat popularitas. Kalau saya sih gak tahan….,

Pada saat belum terpilih obral janji, turun gunung, seperti pahlawan kesiangan, tapi begitu terpilih lupa diri, lupa rakyat miskin. Inilah fakta yang saya rasakan, rakyat miskin selamanya miskin, hanya dapat iming-iming jika mau memilih, setelah itu gigit jari.

Tidak semua Caleg anggora DPR, DPRD, Bupati, Gubernur, tidak baik, tapi yang rakyat rasakan adalah : Penggusuran tanpa solusi, pedesaan yang kering bimbingan dan pembinaan, jalan desa yang rusak, harga kebutuhan pokok naik tak terkendali, pengangguran yang terus meningkat, biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau, bisaya kesehatan yang melonjak, obat yang tidak terbeli, Kebutuhan hidup naik tapi pemasukan tidak bertambah.

Karya Nyata Untuk Bangsa Apa Harus Lewat DPR?

Itu lah pertanyaan yang menganjal di pikiran saya, apa karena saya tidak terpilih jadi Caleg, apa karena saya hanya pengangguran sehingga bisa bersuara lantang, apa karena saya orang yang kurang kerjaan sehingga menulis artikel seperti ini, terserah anda, karena komentar miring di blog tidak dilarang, paling paling di delete sama adminnya.

Yang pernah saya tahu banyak jalan menuju roma, banyak karya nyata yang benar benar nyata dan tidak sulit sulit tapi juga bisa dirasakan dampaknya:

1. Jadilah Siswa dan Mahasiswa yang baik, menuntut ilmu sampai lulus mekipun tidak tepat waktu.
2. Jadilah suami yang mau bekerja keras untuk menafkahi istrinya meskipun hanya cukup untuk makan dan minum.
3. Jadilah istri yang bisa mendidik anak agar menjadi anak yang berbakti, anak sholeh, meskipun belum bisa membantu suami dalam mencari nafkah,

4. Jadilah blogger yang baik,
4.1 Aktif menulis apa saja meskipun hanya sebulan sekali,
4.2. Aktif blogwalking meskipun tidak meninggalkan komentar,
4.3. Mau Share ilmu meskipun hanya untuk diri sendiri,

Karya Nyata Untuk Bangsa Apa Harus Lewat DPR

Demam Pilkada, Pemilu 2009 , KPU, Daftar Caleg, DRP, DPRD, memaksa saya menulis Karya Nyata Untuk Bangsa Apa Harus Lewat DPR. Perhatikan saat ini Korupsi DPR, Korupsi Pejabat, Skandal Pornografi, Tawuran Antar pendukung Partai, Tidak Mau menerima Kekalahan, Pembakaran dan pengrusakan fasilitas umum, Kekerasan Demokrasi, dan banyak Kisah sedih lainnya yang diakibatkan oleh politik kekerasan, salah memaknai demokrasi. Demokarasi identik dengan kekuasaan, Kekerasan dan tidak mau kalah, menang sendiri. Para petani, rakyat miskin, pengangguran, Krisis BBM, Krisis Beras jadi bahan baku iklan kampaye yang sering diumbar.

Saya tetap mendukung bagi caleg yang memang ingin serius memikirkan bangsa, diatas kepentingan pribadi dan golongan, tapi ingatlah apa anda siap, apa nafsu anda juga siap, tidak mudah menolak uang cash ratusan juta dalam amplop, apa anda hanya ingin dapat duit besar, ingin dapat popularitas. Kalau saya sih gak tahan….,

Pada saat belum terpilih obral janji, turun gunung, seperti pahlawan kesiangan, tapi begitu terpilih lupa diri, lupa rakyat miskin. Inilah fakta yang saya rasakan, rakyat miskin selamanya miskin, hanya dapat iming-iming jika mau memilih, setelah itu gigit jari.

Tidak semua Caleg anggora DPR, DPRD, Bupati, Gubernur, tidak baik, tapi yang rakyat rasakan adalah : Penggusuran tanpa solusi, pedesaan yang kering bimbingan dan pembinaan, jalan desa yang rusak, harga kebutuhan pokok naik tak terkendali, pengangguran yang terus meningkat, biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau, bisaya kesehatan yang melonjak, obat yang tidak terbeli, Kebutuhan hidup naik tapi pemasukan tidak bertambah.

Karya Nyata Untuk Bangsa Apa Harus Lewat DPR?

Itu lah pertanyaan yang menganjal di pikiran saya, apa karena saya tidak terpilih jadi Caleg, apa karena saya hanya pengangguran sehingga bisa bersuara lantang, apa karena saya orang yang kurang kerjaan sehingga menulis artikel seperti ini, terserah anda, karena komentar miring di blog tidak dilarang, paling paling di delete sama adminnya.

Yang pernah saya tahu banyak jalan menuju roma, banyak karya nyata yang benar benar nyata dan tidak sulit sulit tapi juga bisa dirasakan dampaknya:

1. Jadilah Siswa dan Mahasiswa yang baik, menuntut ilmu sampai lulus mekipun tidak tepat waktu.
2. Jadilah suami yang mau bekerja keras untuk menafkahi istrinya meskipun hanya cukup untuk makan dan minum.
3. Jadilah istri yang bisa mendidik anak agar menjadi anak yang berbakti, anak sholeh, meskipun belum bisa membantu suami dalam mencari nafkah,

4. Jadilah blogger yang baik,
4.1 Aktif menulis apa saja meskipun hanya sebulan sekali,
4.2. Aktif blogwalking meskipun tidak meninggalkan komentar,
4.3. Mau Share ilmu meskipun hanya untuk diri sendiri,

5. Jadilah Guru yang mau mengajarkan ilmu pada muridnya, meskipun hanya ilmu menbaca dan menulis.

6. Jadilah Pemimpin yang bertanggung jawab dan memberdayakan, meskipun hanya pemimpin Rumah Tangga,

7. Jadi Karyawan yang tidak menuntut gaji tapi berkarya agar perusahaan untung, semoga perusahaan juga memikirkan nasip sampean, kalau tidak puas, yang buat perusahaan sendiri saja.
8. Monggo ditambahkan

Kok Karya nyata sesederhana itu?

Dari pada karya nyata yang muluk muluk susah dijangkau, mendingan yang sederhana tapi bisa dikerjakan dengan mudah. Dari pada kita berkaya untuk banyak orang tapi:

1. Banyak menyakiti hati rakyat karena telah mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadi,
2. Selalu merepotkan rakyat, polisi, pemerintah karena memaksakaan kehendak yang menurutya terbaik,
3. Menggerakkan Tawuran masa gara gara kalah dalam Pilkades, Pilkada, Pil RT.
4. Membakar gedung Sekolah, Kampus gara gara saling mengejek dan merendahkan sesama siswa, mahasiswa

5. Penggusuran tanpa solusi, hanya masalah kebersihan kota tapi kemudian untuk membangun Mall.
6. ? (Monggo ditambahkan)

Kesimpulan :

Karya nyata apa saja tidak masalah, asal tidak menambah beban baru, tidak menimbulkan masalah baru, tidak menimbulkan penderitan baru, tidak menimbulkan keruwetan baru atas tindakan yang anda lakukan.

Hidup ini sudah susah, cari makan susah, cari duit susah, cari dollar susah, Jangan ditambah dengan beban baru yang lebih menyusahkan dan menyengsarakan. Ampun… Tolong….

5. Jadilah Guru yang mau mengajarkan ilmu pada muridnya, meskipun hanya ilmu menbaca dan menulis.

6. Jadilah Pemimpin yang bertanggung jawab dan memberdayakan, meskipun hanya pemimpin Rumah Tangga,

7. Jadi Karyawan yang tidak menuntut gaji tapi berkarya agar perusahaan untung, semoga perusahaan juga memikirkan nasip sampean, kalau tidak puas, yang buat perusahaan sendiri saja.
8. Monggo ditambahkan

Kok Karya nyata sesederhana itu?

Dari pada karya nyata yang muluk muluk susah dijangkau, mendingan yang sederhana tapi bisa dikerjakan dengan mudah. Dari pada kita berkaya untuk banyak orang tapi:

1. Banyak menyakiti hati rakyat karena telah mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadi,
2. Selalu merepotkan rakyat, polisi, pemerintah karena memaksakaan kehendak yang menurutya terbaik,
3. Menggerakkan Tawuran masa gara gara kalah dalam Pilkades, Pilkada, Pil RT.
4. Membakar gedung Sekolah, Kampus gara gara saling mengejek dan merendahkan sesama siswa, mahasiswa

5. Penggusuran tanpa solusi, hanya masalah kebersihan kota tapi kemudian untuk membangun Mall.
6. ? (Monggo ditambahkan)

Kesimpulan :

Karya nyata apa saja tidak masalah, asal tidak menambah beban baru, tidak menimbulkan masalah baru, tidak menimbulkan penderitan baru, tidak menimbulkan keruwetan baru atas tindakan yang anda lakukan.

Hidup ini sudah susah, cari makan susah, cari duit susah, cari dollar susah, Jangan ditambah dengan beban baru yang lebih menyusahkan dan menyengsarakan. Ampun… Tolong….

Rabu, 07 Oktober 2009

Psikologi Korupsi

“Corruption never has been compulsory” Kutipan di atas saya ambil dari pernyataan Anthony Eden, seorang politikus yang pernah menjadi Perdana Menteri Inggris 1955–1957.

Pesan moral yang lebih penting dari kutipan itu: tidak ada paksaan dalam melakukan korupsi. Artinya, kalau seseorang melakukan korupsi, ia tidak boleh berdalih melakukannya karena terpaksa, katakanlah karena gaji rendah. Hal lain yang juga ingin ditegaskan kutipan di atas: korupsi itu suatu tingkah laku yang disengaja, bukan faktor kebetulan, yaitu tingkah laku yang dilandasi niat atau motivasi tertentu.

Bahkan kalau kita lihat dari hasil investigasi terhadap suatu perilaku korupsi, jelas sekali bahwa perbuatan itu sudah direncanakan jauh hari sebelumnya.Tulisan ini ingin menyoroti perilaku korupsi dari sudut pandang psikologi sebagai ilmu yang menjelaskan tingkah laku manusia. Pertama harus diperjelas dulu apa pengertian korupsi tersebut.

Ada banyak pengertian dan definisi tentang korupsi, tergantung dari perspektif mana kita mau mendefinisikannya. Bisa dari perspektif legal, ekonomi, atau politik.Secara umum pengertian korupsi harus diletakkan dalam ranah publik.Artinya kalau Anda menggelapkan uang ayah atau paman Anda, itu tidak bisa digolongkan sebagai korupsi, itu namanya penipuan atau pencurian biasa.Pengertian korupsi sebenarnya selalu melekat dalam konteks publik.

Arrigo dan Claussen (2003) misalnya mendefinisikan korupsi sebagai ”mengambil atau menerima suatu keuntungan buat diri sendiri yang tidak sah secara hukum dikarenakan individu tersebut mempunyai otoritas dan kekuasaan”. Jadi jelas dalam pengertian ini,segala bentuk penggelapan,pencurian terhadap dana publik untuk menguntungkan diri sendiri adalah perbuatan korupsi.

Termasuk juga dalam pengertian ini ketika Anda menerima gratifikasi, suap dari orang lain supaya kepentingan orang yang memberikannya Anda dahulukan (kepentingan publik diabaikan). Jadi otomatis Anda bersikap tidak adil buat orang lain atau publik. Inti dari perbuatan korupsi adalah Anda menyalahgunakan kekuasaan publik (abuse of political power or authority).

Pertanyaannya adalah mengapa orang menyalahgunakan kekuasaannya tersebut untuk kepentingan pribadinya? Secara psikologis, jawaban tersebut harus kita telusuri dari halhal yang mendasari orang berperilaku dalam suatu konteks tertentu. Menurut pandangan teori behavioris, tingkah laku seseorang adalah fungsi dari lingkungannya.

Tingkah laku yang tampak adalah semata-mata hasil respons seseorang terhadap stimulus dari lingkungannya. Misalnya Anda berperilaku ikut antrean karena lingkungan (sebagai stimulus) mengarahkan Anda untuk antre. Kalau tidak ikut antre,Anda akan menerima konsekuensi tidak menyenangkan dalam bentuk hukuman dan sanksi.

Begitu pula sebaliknya kalau Anda ikut antre akan menerima konsekuensi menyenangkan (dalam bentuk hadiah atau pujian). Pola tingkah laku akan stabil mengikuti logika konsekuensi dari imbalan dan hukuman ini. Pandangan ini dianggap terlalu pasif sehingga timbul pandangan lain yang bernama socio-cognitive approach.

Pandangan ini menambahkan, selain ditentukan oleh mekanisme imbalanhukuman (reward and punishment) dari lingkungan yang terkesan sangat sederhana, dalam bertingkah laku individu juga ditentukan oleh struktur kognitif yang banyak ia pelajari lewat proses sosial. Teori yang lain, teori kepribadian, menambahkan bahwa individu adalah insan yang mempunyai sifat-sifat (traits) unik tertentu yang membedakan suatu orang dengan orang lain.

Dalam kasus korupsi,secara psikologis, tentu menjadi jelas bahwa perbuatan menyalahgunakan wewenang tersebut bisa saja terjadi karena individu tersebut sudah memiliki kecenderungan (sifat) untuk berbuat curang. Ini kalau penjelasannya kita alamatkan kepada karakteristik kepribadian.

Pertanyaannya: mengapa orang yang katanya baik-baik ternyata korupsi juga? Kaum behavioris mengatakan, berarti lingkunganlah yang secara kuat memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah menjadi traits pribadinya. Lingkungan dalam hal ini malah memberikan dorongan dan bukan memberikan hukuman pada orang ketika ia menyalahgunakan kekuasaannya.

Penelitian-penelitian empiris mengenai korupsi mengonfirmasi anggapan tersebut.Pada umumnya faktor penyebab korupsi bersumber pada tiga aspek. Pertama, kerusakan pada lingkungan makro (negara) di mana sistem hukum, politik, pengawasan, kontrol, transparansi rusak.Kerusakan tersebut menjadi latar lingkungan yang merupakan faktor stimulus bagi perilaku orang.

Tentunya menjadi jelas ketika sistem tidak secara kuat memberikan hukuman terhadap pelanggaran dan imbalan terhadap sebuah prestasi, tingkah menyimpang (korupsi) malah akan diulangulang karena akan memberikan konsekuensi yang menyenangkan. Kedua,pengaruh dari iklim koruptif di tingkat meso (misalnya kelompok, departemen). Ketiga karena faktor kepribadian.(*)

Dr Hamdi Muluk
Pengajar Psikologi Politik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

PUISI

Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatiku
Kau masih ada di sana…

Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap bertahan

Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
"Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa,
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya
Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain"
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku
Kau labuhkan hatimu untukku, dengan tulus tak berpamrih

Kusandarkan diriku di bahumu
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku
Menghancurleburkan segala keangkuhan diri
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu

Kutatap perlahan…
matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan
Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu,
jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu
Laksana oase di terik panasnya gurun sahara

Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
untuk ,menapaki hari-hari penuh liku
…semoga semua itu tak akan pernah layu!

Ibu…
Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan
dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora
dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!

Pendidikan berkualitas

Homepage Sekolah Menengah (http://smun.net) merupakan homepage yang pertama yang diciptakan secara perorangan di tahun 1998. Pada akhir tahun 1998, setelah mencari lagi secara luas pada Internet segala sumber daya yang berhubungan dengan pendidikan di Indonesia, maka mulai jelaslah bahwa terdapat sedikit sekali informasi maupun materi yang bermanfaat bagi pendidik atau sekolah-sekolah di Indonesia. Amat banyak ditulis mengenai manfaat dan hebatnya Internet bagi pendidikan di Indonesia (Hype). Akan tetapi informasi yang sungguh bermanfaat bagi sekolah boleh dikata tidak ada di Internet. Dan yang lebih penting lagi, hampir tidak ada sama sekali kesempatan bagi para pendidik dan yang berminat terhadap pendidikan secara umum untuk berpartisipasi dan menyumbangkan tenaga bagi pengembangan pendidikan (via internet).

Di tanah air Indonesia, yang terdiri dari 17,000 pulau lebih, jalur komunikasi efektif dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan masih sulit. Pendidikan.Net telah terdaftar pada tahun 1999 karena dianggap sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat secara umum untuk berpartisipasi melalui internet dalam pengembangan pendidikan secara adil dan merata. Pencipta Pendidikan.Net yang telah menyaksikan pengembangan yang cukup pesat di berbagai sekolah melalui proses self-empowerment (pemberdayaan diri), percaya bahwa mutu pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan dengan cepat dan secara signifikan bilamana sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang sudah terdapat di Indonesia dimanfaatkan penuh. Melalui di-desentralisasinya pendidikan dan program pelaksanaan School-Based Management atau SBM (yaitu, manajemen berbasis sekolah [MBS]) maka kesempatan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia akan bertambah besar. Akan tetapi, semua ini hanya bisa efektif jika suara masyarakat pendidikan secara luas didengarkan dan kemandirian masyarakat secara luas pula dapat dicapai.